Cara Donor Sperma dan Aturannya – Donor sperma menjadi topik pembicaraan yang menarik sekaligus kontroversial. Di beberapa negara donor sperma boleh dilakukan, namun di Indonesia hal ini dilarang keras. Meskipun dilarang, sekelompok orang yang ingin melakukannya. Nah, pelarangan ini justru menggugah rasa ingin tahu mengenai seluk beluk donor sperma seperti cara donor sperma, penyimpan, dan penggunaannya.
Donor Sperma
Donor sperma muncul seiring perkembangan teknologi di bidang kesehatan. Donor sperma menjadi salah satu solusi untuk segera mendapatkan keturunan bagi pasangan suami istri yang tak kunjung mendapatkan anak. Di luar negeri, pendonor sperma akan mendapatkan sejumlah uang yang terbilang cukup banyak jumlahnya. Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong bagi sebagian kaum lelaki untuk mendonorkan spermanya. Di Amerika Serikat, banyak pendonor sperma yang berasal dari kalangan mahasiswa karena tergiur dengan imbalannya.
Untuk mendonorkan sperma, seorang pria tentu harus memiliki sperma yang berkualitas. Untuk itu pria tersebut harus memeriksakan kualitas spermanya terlebih dahulu. Pria yang ingin menjadi pendonor sperma tentu harus memperhatikan asupan makanan dan mengikuti pola hidup sehat agar menghasilkan sperma dengan jumlah yang cukup, bentuk yang sempurna, dan mampu berenang dengan cepat agar bisa mencapai sel telur.
Selanjutnya, cara donor sperma ini adalah dengan menghubungi bank sperma tempat penyimpanan sperma-sperma dari para pendonor. Pria yang menjadi pendonor sperma harus menyumbangkan spermanya secara sukarela. Nantinya sperma tersebut akan disimpan di bank sperma secara hati-hati yakni dalam suhu di bawah 200 C agar kualitasnya tetap terjaga.
Seorang wanita yang ingin mendapatkan sperma bisa menghubungi bank sperma untuk mendapatkan sperma dari pria yang sesuai dengan kriterianya. Tetapi identitas pria pemberi donor sperma ini akan dirahasiakan. Pria yang mendonorkan sperma pun tidak mengetahui wanita yang menerima spermanya.
Selanjutnya dilakukan proses inseminasi untuk memasukkan sperma ke dalam rahim. Namun proses ini tidak menjamin terjadinya kehamilan. Jika proses inseminasi berhasil, maka kehamilan bisa terjadi. Sebaliknya, bila inseminasi mengalami kegagalan maka kehamilan tidak akan terjadi. Penyebab kegagalan proses inseminasi sangat beragam, misalnya saja kondisi sel telur.
Aturan Donor Sperma di Indonesia
Meskipun sejumlah negara memperbolehkan wanita menggunakan sperma dari pendonor sperma, namun di Indonesia hal ini tidak boleh dilakukan karena bertentangan dengan agama, norma-norma yang berlaku di tengah masyarakat, dan etika. Majelis Ulama Indonesia (MUI) melarang keras tindakan menerima atau menggunakan sperma dari pendonor sperma.
Sedangkan negara secara jelas mengatur hal ini dalam undang-undang dan peraturan menteri kesehatan yakni UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 pada pasal 16 dan peraturan menteri kesehatan tahun 1992 No. 73 yang mengatur bahwa inseminasi untuk menghasilkan kehamilan hanya boleh dilakukan antara pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan sah. Ini artinya sperma dari pendonor sperma yang tidak diketahui identitasnya tak boleh digunakan dalam proses inseminasi.
Nah, mekipun cara donor sperma mudah dikerjakan tetapi hal ini mustahil dilakukan di Indonesia. Lantas bagaimana solusi bagi pasangan yang tidak memperoleh keturunan? Bagi pasangan yang tak kunjung diberi keturunan karena faktor sperma yang buruk, sebaiknya lakukan langkah-langkah terapi untuk memperbaiki kualitas sperma.
Misalnya saja dengan mengkonsumsi rempah-rempah tertentu, mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin dan mineral yang bisa mendorong produksi sperma lebih baik, dan mengikuti pola hidup sehat. Dengan melakukan terapi tersebut secara disiplin dan teratur, maka kualitas sperma tentu akan semakin membaik.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai cara donor sperma dan aturannya. Semoga bermanfaat untuk Anda.
Simak juga artikel menarik yang satu ini : Cara jitu meningkatkan kualitas sperma.
